History Of Titanic
Tenggelamnya
Titanic mengakibatkan kematian sebanyak 1.514 orang dalam salah satu bencana maritim masa damai paling mematikan sepanjang sejarah.
Titanic
merupakan kapal terbesar di dunia pada pelayaran perdananya. Satu dari
tiga pesiar samudra kelas Olympic dioperasikan oleh White Star Line.
Kapal ini dibangun pada 1909 sampai 1911 oleh galangan kapal Harland and
Wolff di Belfast. Kapal ini sanggup mengangkut 2.224 penumpang..
Titanic dilengkapi dengan teknologi paling maju pada masa itu dan orang
awam percaya bahwa ia “tidak mungkin tenggelam”. Ia amat mengejutkan
bagi orang banyak bahwa walaupun dengan teknologi modern dan awak kapal
yang berpengalaman, Titanic masih tenggelam dengan jumlah kematian yang
tinggi. Kegairahan media massa mengenai korban terkenal Titanic, legenda
mengenai apa yang terjadi di atas kapal, mengakibatkan undang-undang
laut diganti, dan penemuan kapal yang pecah pada tahun 1985 oleh pasukan
yang diketuai oleh Jean-Louis Michel dan Robert Ballard menjadikan
Titanic terkenal pada tahun berikutnya.
Kapal Titanic merupakan kapal penumpang milik White Star Line,
dibangun di galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Irlandia Utara,
didisain untuk menyaingi Lusitania dan Mauretania milik Cunard Line.
Titanic,
bersama kapal saudara kembarnya Olympic, Olympic dan yang akan dibuat
Britannic (pada awalnya dinamakan Gigantic, bertujuan menjadi kapal
paling mewah dan terbesar yang pernah dibuat. Pembuatan RMS Titanic,
dibiayai oleh hartawan Amerika, J.P. Morgan dan perusahaannya
International Mercantile Marine Co., dimulai pada 31 Maret 1909. Badan
kapal Titanic selesai diproduksi pada 31 Mei 1911, dan perlengkapan
dalam di selesaikan pada 31 Maret tahun berikutnya. Titanic sepanjang
269 meter (882 kaki 9 inci) dan 28 meter (92 kaki 6 inci) lebar, berat
mati 46.328 ton, dan ketinggian dari permukaan air ke geladak setinggi
18 meter (60 kaki). Walaupun ia meliputi banyak ruang dan dengan berat
mati yang besar itu, kapal Titanic sama panjangnya dengan kapal Olympic.
Titanic dilengkapi dua mesin dengan empat silinder, tiga baling-baling,
dan satu turbin Parsons bertekanan rendah yang menggerakkan tiga
baling-baling. Terdapat 29 ketel dipanaskan oleh 159 perapian batu bara
yang mampu menghasilkan kecepatan sampai 23 knot (43 km/j). Hanya tiga
dari empat cerobong kapal setinggi 19 meter (63 kaki) yang berfungsi;
cerobong yang keempat digunakan sebagai lubang udara, dan untuk
memperlihatkan kehebatan kapal. Kapal Titanic mampu membawa 3.547
penumpang dan awak kapal, karena ia juga mengirim surat, maka namanya
diberi penambahan kata depan RMS (Royal Mail Ship) dan juga sebagai
kapal uap – SS (Steam Ship).
Pada waktu itu, fasilitas dan kemewahannya tidak dapat ditandingi. Ia
menawarkan fasilitas kolam renang, ruang olahraga, pemandian Turki,
perpustakaan dan gelanggang squash. Ruang kelas utama dihiasi seluruhnya
dengan panel kayu, perabotan mewah dan perhiasan yang indah lainnya. Ia
menawarkan tiga lift untuk digunakan penumpang kelas utama dan, satu
inovasi pada waktu itu, satu lift bagi penumpang kelas dua.
Titanic dianggap sebagai puncak arsitektur laut dan pencapaian
teknologi. Ia dianggap oleh majalah Ship Builders sebagai kapal yang
“hampir tidak mungkin tenggelam.”
Titanic terbagi atas 16 ruang
kedap air dengan pintu yang beri pengunci elektrik dan akan menutup
hanya dengan menekan satu tombol dari dek kapal; walaupun, sekat kapal
tidak menghalangi keseluruhan ketinggian geladak (hanya sampai Dek-E).
Titanic
mampu terapung dengan baik walau dua ruang tengah dipenuhi air atau
empat bagian pertama dipenuhi air; apabila lebih dari itu maka ia akan
tenggelam.
Kapal Titanic memulai pelayaran pertamanya dari Southampton,
Inggris, dalam perjalanan ke New York City, New York, pada Rabu, 10
April 1912, di bawah kendali Kapten Edward J. Smith. Ketika Titanic
bergerak meninggalkan tempat berlabuhnya, ombak yang dihasilkan oleh
kapal tersebut menyebabkan kapal penumpang New York, yang berlabuh di
dekatnya, putus tali tambatnya dan tertarik hampir (sekitar 4 kaki) dari
Titanic sebelum kapal tunda New York pergi. Kejadian tersebut baru
berhenti setelah satu jam. Selepas menyeberangi selat Inggris, Titanic
berhenti di Cherbourg, Prancis, untuk menurunkan dan mengambil penumpang
tambahan dan berhenti sekali lagi di Queenstown (sekarang ini dikenal
sebagai Cobh), Irlandia, sebelum meneruskan pelayaran ke New York dengan
2.223 penumpang.
Titanic mempunyai tiga bagian kelas penumpang yang dipisahkan.
Kelas ketiga juga dikenal sebagai geladak, terdiri dari kabin kecil di
dek bawah, diisi oleh kebanyakan pendatang dari inggris yang
mengharapkan penghidupan lebih baik di Amerika. Kabin dan ruang kelas
kedua, terletak di bagian belakang, memiliki fasilitas yang sama dengan
kelas satu di kapal lain. Kebanyakan penumpang kelas kedua pada mulanya
menempati kelas satu di kapal yang lain tetapi, karena tidak tersedianya
batu bara, maka dipindahkan ke
Titanic. Kelas utama merupakan bagian kapal yang paling mewah.
Sebagian dari orang yang terkenal turut belayar sebagai penumpang kelas
utama. Ini termasuk jutawan John Jacob Astor dan isterinya Madeleine
Force Astor; pemilik kilang Benjamin Guggenheim; pemilik Macy, Isidor
Straus dan isterinya Ida; jutawan Denver, Margaret “Molly” Brown; Sir
Cosmo Duff-Gordon dan isterinya Lady Lucille Duff-Gordon; George Elkins
Widener dan istrinya Eleanor; John Borland Thayer, isterinya Marian dan
anak mereka yang berusia tujuh belas tahun, Jack; wartawan William
Thomas Stead; Countess of Rothes; pembantu presiden Amerika Serikat
Archibald Butt; pengarang dan tokoh masyarakat Helen Churchill Candee;
pengarang Jacques Futrelle, dan isterinya May, dan rekan mereka, editor
Broadway Henry dan Irene Harris; aktris film bisu Dorothy Gibson; dan
yang lain. Ikut bersama di kelas utama lainnya adalah editor urusan
White Star Line J. Bruce Ismay yang merencanakan pembuatan Titanic dan
pembuat kapal Thomas Andrews, yang turut bersama untuk memantau semua
masalah dan menilai kinerja keseluruhan kapal baru tersebut.
ada Minggu malam, 14 April, suhu menurun sampai tahap hampir beku dan
laut tenang. Bulan tidak keluar dan langit cerah. Kapten Smith,
mengetahui peringatan adanya bongkahan gunung es melalui komunikasi
nirkabel semenjak beberapa hari lalu, telah mengubah haluan Titanic
lebih jauh ke arah selatan. Pada hari Minggu pukul 13:45 waktu setempat,
pegawai komunikasi nirkabel dari kapal uap Amerika memberi peringatan
bahwa gunung es besar mengapung dalam jalur Titanic, tetapi peringatan
ini tidak disampaikan ke dek pengawal. Sore itu, satu lagi laporan
mengenai bongkahan gunung es besar yang banyak, kali ini dari Mesaba,
juga gagal disampaikan ke dek pengawal.
Pada pukul 23:40 waktu setempat ketika berlayar di selatan Grand Banks
di Newfoundland, pengawas Fredrick Fleet dan Reginald Lee melihat
bongkahan gunung es yang besar tepat di depan kapal. Fleet membunyikan
loceng kapal sebanyak tiga kali dan menelepon dek pengawal memberitahu,
“Gunung es, tepat di depan!” Opsir Pertama Murdoch langsung mengarahkan
kemudi ke sisi kiri dan mengurangi kecepatan, kemudian mundurkan mesin
kapal. Tabrakan ternyata tidak dapat terelakkan, dan gunung es terapung
tersebut bergesekan dengan bagian lambung kanan kapal, dan merobek badan
kapal di empat bagian pertama dan mematahkan paku baja di bagian bawah
kapal yang tertutup permukaan air sepanjang sekitar 91 m (300 kaki).
Pintu kedap air baru berhasil menutup rapat saat air sudah keburu
memasuki lima bagian kedap air pertama, lebih satu bagian dari apa yang
dapat ditahan Titanic agar tidak tenggelam. Berat lima bagian kedap air
yang dimasuki air menarik kapal ke bawah melebihi ketinggian dinding
kedap air, kemudian air memasuki bagian lain. Kapten Smith, merasakan
guncangan hantaman itu, sesampainya ke dek pengawal dan memerintahkan
berhenti sepenuhnya. Setelah pemeriksaan oleh pegawai kapten dan Thomas
Andrews, sadar bahwa Titanic akan tenggelam, dan setelah tengah malam
pada 15 April, perahu penyelamat untuk disiapkan dan panggilan darurat
diberitahukan.
Perahu penyelamat pertama, diturunkan pada pukul 00:40 waktu setempat di
sebelah kanan dengan hanya di isi 28 orang penumpang di atasnya.
Titanic membawa 20 perahu penyelamat dengan kapasitas penuh 1.178 orang
penumpang. Walaupun tidak mencukupi untuk membawa semua penumpang dan
awak kapal, Titanic membawa cukup perahu penyelamat dan pelampung karena
peraturan yang ditetapkan oleh Lembaga Peraturan Inggris. Pada masa
itu, jumlah perahu penyelamat yang diperlukan ditetapkan menurut berat
mati kapal, bukannya jumlah penumpang yang dibawanya.
Penumpang kelas utama dan kedua dengan mudah bisa mencapai perahu
penyelamat dengan tangga yang menuju terus ke dek perahu tetapi
penumpang kelas ketiga lebih sulit. Banyak terdapat jalur dari bagian
bawah kapal sulit dipahami dan menyulitkan mereka untuk sampai ke perahu
penyelamat. Lebih buruk lagi, penumpang kelas tiga saat pintu dikunci
oleh awak kapal yang menunggu giliran mengizinkan penumpang naik ke
geladak.
Operator radio nirkabel Jack Phillips dan Harold Bride sibuk mengirim
CQD, isyarat pertolongan. Beberapa kapal merespon, termasuk Mount
Temple, Frankfurt dan kapal saudara kembar Titanic, Olympic, tetapi
semuanya terlalu jauh untuk sampai sebelum Titanic tenggelam. Kapal
terdekat adalah RMS Carpathia milik Cunard Line yang sejauh 93 kilometer
(58 mil) dan hanya berjarak empat setengah jam; terlalu lama untuk
menyelamatkan lebih dari setengah penumpang Titanic karena kapalnya
sudah keburu tenggelam. Satu-satunya daratan yang menerima isyarat
pertolongan Titanic adalah stasiun nirkabel di Cape Race, Newfoundland.
Pada mulanya, penumpang enggan meninggalkan Titanic untuk menaiki perahu
penyelamat yang kecil karena merasakan Titanic lebih aman dan tidak ada
tanda-tanda apapun sedang berada dalam bahaya atau pun tenggelam. Ini
menyebabkan kebanyakan perahu penyelamat dilepas dengan separuhnya
kosong; satu perahu yang mampu membawa 40 orang penumpang dilepas dengan
hanya 12 orang penumpang di atasnya.
“Wanita dan anak-anak dahulu” diutamakan untuk menaiki perahu
penyelamat, Opsir kedua Lightoller, yang mengisi perahu penyelamat di
sebelah kiri, hanya memperbolehkan laki-laki yang diperlukan sebagai
pengayuh dan tidak untuk sebab lainnya; walaupun masih terdapat tempat
kosong. Opsir Pertama Murdoch, yang mengisi perahu di sebelah kanan,
memperbolehkan laki-laki naik apabila wanita tidak ada yang mau naik
lagi. Saat kapal semakin tenggelam, penumpang mulai cemas dan sebagian
perahu penyelamat dilepas dengan penumpang penuh. Pada 02:05 waktu
setempat, seluruh bagian depan haluan kapal tenggelam di bawah air, dan
kecuali dua buah perahu, semua perahu penyelamat lain telah diturunkan.
Sekitar 02:10 waktu setempat, bagian belakang kapal terangkat dari
permukaan air memperlihatkan bagian bawah kapal, kemudi, dan
baling-baling kapal , dan pada pukul 02:17 waktu setempat permukaan air
membanjiri geladak perahu. Keadaan semakin parah saat dua perahu
penyelamat terakhir terapung dari geladak, satu terbalik dan satu lagi
separuhnya telah berisi air. Tidak lama kemudian, cerobong asap paling
depan jatuh, meremukkan sebagian dek pengawal dan mereka yang terapung
dalam air. Di geladak, para penumpang berlari ke arah belakang atau
melompat ke laut dangan harapan dapat sampai ke perahu penyelamat.
Bagian belakang kapal perlahan-lahan terangkat ke atas, dan
barang-barang yang tidak terikat berjatuhan ke laut. Sewaktu bagian
belakang kapal terangkat, sistem eletrik mati dan lampu mulai padam.
Tidak lama kemudian, pada bagian badan kapal yang tidak kuat menahan
beban mengakibatkan Titanic pecah menjadi dua bagian antara dua cerobong
terakhir, dan bagian depan tenggelam sepenuhnya. Bagian belakang kapal
langsung tehempas kembali di permukaan air dan terangkat tegak lurus.
Selepas beberapa saat, pada pukul 02:20 waktu setempat, semuanya
tenggelam ke laut.
Dari sejumlah 2.223 orang penumpang, hanya 706 orang penumpang yang
selamat; 1.517 orang penumpang tewas. Kebanyakan penumpang tewas
disebabkan karena korban terkena hypothermia dalam air 28 °F (−2 °C).
Hanya dua dari 18 perahu penyelamat yang kembali untuk menyelamatkan
korban dari dalam air selepas kapal tenggelam. Perahu penyelamat nomor
empat kembali dan menyelamatkan lima orang, dua dari mereka kemudian
tewas. Hampir satu jam kemudian perahu penyelamat nomor empat belas
kembali dan menyelamatkan empat orang penumpang yang mana satu penumpang
kemudian tewas juga. Penumpang yang lain berhasil menaiki perahu
penyelamat yang terapung dari geladak. Terdapat perdebatan di antara
penumpang yang selamat. sebagian penumpang yang selamat berinisiatif
untuk kembali, tetapi kebanyakan yang selamat takut bila perahu
penyelamat mereka akan tenggelam akibat dinaiki korban yang mencoba
menaiki perahu mereka atau ditarik oleh Titanic yang tenggelam, walaupun
sebenarnya hanya sedikit tarikan yang ada.
Kedua bagian kapal tersebut tenggelam dengan cara berbeda. Bagian depan
menancap kira-kira 609 m (2.000 kaki) di bawah permukaan dasar laut dan
mendarat dengan agak perlahan. Sedangkan bagian belakang tenggelam
dengan cepat ke dasar lautan; badan kapal terburai akibat terdapat udara
yang terperangkap di dalam kapal. Bagian belakang kapal menghantam
dasar dengan kecepatan tinggi, terbenam jauh ke dalam lumpur.
Hampir dua jam setelah Titanic tenggelam, RMS Carpathia tiba di tempat
kejadian dan mengambil perahu penyelamat pertama. Dalam beberapa jam
kemudian, mereka yang masih hidup diselamatkan. Di geladak Carpathia,
doa khusyuk yang singkat untuk yang mereka yang terselamatkan dan untuk
memperingati mereka yang tewas diadakan, dan pada pukul 08:50 AM,
Carpathia menuju ke New York, dan sampai pada tanggal 18 April.
Saat santunan jiwa diberikan, White Star Line menyewa kapal
MacKay-Bennett untuk mengevakuasi jenazah. Sejumlah 338 jenazah akhirnya
ditemukan. Kebanyakan jenazah dievakuasi ke Halifax, Nova Scotia,
sedangkan jenazah yang tidak dikenal dikebumikan di Pemakaman Fairview.
Saat berita mengenai malapetaka tersebut tersebar, banyak orang yang
terkejut bahwa Titanic telah tenggelam dengan jumlah korban tewas yang
begitu tinggi walaupun dilengkapi dengan teknologi yang maju. Surat
kabar dipenuhi berita dan gambaran mengenai malapetaka tersebut dan
semuanya tidak henti-hentinya untuk mendapatkan berita terkini. Banyak
kotak amal dibuat untuk membantu korban dan keluarga mereka, banyak yang
kehilangan orang yang merupakan tulang punggung keluarga, atau dalam
kasus penumpang kelas tiga, semua barang yang mereka miliki tenggelam.
Tenggelamnya kapal itu memberi dampak yang mendalam kepada penduduk
Southampton. Menurut Hampshire Chronicle pada 20 April 1912, hampir
1.000 keluarga setempat terkena dampaknya secara langsung. Hampir setiap
jalan di daerah Chapel kota tersebut kehilangan lebih dari satu
penduduk dan hampir 500 rumah kehilangan keluarga.
Sebelum korban yang terselamatkan sampai ke New York, pemeriksaan telah
dibuat untuk mengetahui apa yang terjadi atas Titanic, dan apa yang
dapat dilakukan untuk menghindari terulangnya peristiwa itu. Senat
Amerika Serikat memulai pemeriksaan mengenai musibah Titanic pada 19
April, sehari selepas Carpathia tiba di New York dengan yang selamat.
Ketua Penyelidikan, Senator William Alden Smith, ingin mengumpulkan
kesaksian penumpang dan awak kapal saat masih segar dalam ingatan
mereka. Smith juga memerlukan panggilan tertulis warganegara Inggris
untuk pengadilan pada waktu mereka masih berada di negara Amerika.
Pemeriksaan Amerika berlangsung sampai tanggal 25 Mei Lord Mersey
dilantik untuk mengetuai penyelidikan Dewan Perdagangan Inggris mengenai
musibah tersebut. Pemeriksaan Inggris berlangsung antara 2 Mei dan 3
Juli. Setiap pemeriksaan mengambil pendapat dari kedua penumpang maupun
ABK Titanic, dan ABK Californian dan pakar lain.
Para penyelidik mendapati kebanyakan peraturan keselamatan ketinggalan
zaman dan dengan itu pelbagai langkah keselamatan baru diberlakukan.
Kedua pemeriksaan mengenai musibah tersebut mendapati kapten dan kapal
Californian gagal memberikan bantuan sewajarnya kepada Titanic.
Pemeriksaan tersebut mendapati bahwa Californian lebih dekat dengan
Titanic berjarak 31 km (19,5 mil) yang disayangkan oleh Kapten Lord dan
bahwa Lord seharusnya membangunkan operator nirkabel setelah tembakan
suar dilaporkan kepadanya. Dikarenakan operator nirkabel Californian
tidak bertugas, 29 negara mengesahkan Akta Radio 1912, yang menyamakan
komunikasi radio, terutama dalam keadaan bahaya.
Musibah tersebut turut mendorong International Convention for the Safety
of Life at Sea di London, Inggris, pada 12 November 1913. Pada 20
Januari 1915, persetujuan ditandatangani oleh organisasi tersebut dan
menghasilkan pendirian dan pembiayaan Patroli Es Internasional, agensi
Pegawai Pesisir Amerika Serikat yang sampai hari ini memantau dan
melaporkan lokasi gunung es terapung Lautan Atlantik yang dapat menjadi
ancaman bagi jalur laut trans-Atlantik. Disetujui juga dalam peraturan
baru bahwa semua kapal penumpang perlu mempunyai perahu penyelamat yang
mencukupi bagi semua penumpang di atas kapal, dan latihan keselamatan
yang sesuai dilakukan, dan semua komunikasi radio dikendalikan 24 jam
sehari bersama pusat kendali kedua, agar tidak terlewatkan panggilan
darurat. Sebagai tambahan, disetujui bahwa tembakan suar berwarna merah
dari kapal haruslah dianggap sebagai tanda darurat dan bahaya.
“Manusia Hebat bisa menciptakan Besi sebesar itu mampu mengapung di
lautan,tetapi kekuasaanNya jauh lebih dahsyat,Maha Dahsyat..Hanya dalam
hitungan detik kapal itu musnah oleh bongkahan es”
Nah, ini sejarahnya udahhh yahhh Bye :D God Bless Us
Created By : Theresia Octaviana Chance